Gaya Kepemimpinan Ir. Soekarno

Gaya Kepemimpinan Ir. Soekarno

Berbicara tentang proklamasi kemerdekaan, maka secara otomatis kita akan teringan dengan sosok figur Bung Karno sang proklamator bangsa. Mengilustrasikan sosok Bung Karno, tentu tak sesederhana dan semudah kita pikirkan. Namun tidak sulit bagi mereka yang cinta dan mengaguminya, di samping beliau seorang presiden, beliau juga tokoh dan guru bangsa Indonesia. Beliau adalah seorang pemimpin yang paling disegani dan kharismatik pada masanya. Suaranya yang lantang dan tegas ketika berpidato, membuat jiwa rakyat Indonesia berkobar untuk berjuang demi kemerdekaan, gaya bicaranya yang senantiasa menyihir setiap orang yang mendengarkannya. Cara berpakaianya yang modis menjadi ciri khas penampilan Bung Karno sebagai pemimpin pada saat itu.
Bung karno adalah sosok pemimpin pemberani dan rela memberikan segalanya bagi bangsa Indonesia. Tak berlebihan jika kita katakan Bung Karno adalah pemimpin besar bangsa, tokoh pemersatu rakyat yang terdiri dari berbagai suku, budaya, agama, yang tinggal di daratan Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Menyatukan rakyat Indonesia adalah misi, mimpi dan cita-cita terbesar Sukarno. Tentunya dengan ideologi Pancasila dan “Bhinnika Tunggal Ika” sebagai pondasinya.
Bung Karno adalah pemimpin yang jujur, kredibel dalam mengemban amanah yang diberikan rakyatnya. Kecerdasan dan kejeniusan beliau, tidak diragukan lagi oleh bangsa Indonesia, bahkan beliau tidak hanya dikenal dalam negeri. Pemimpin yang semangat memperjuangkan konsep ke-Indonesiaan/ kebangsaannya ini, juga disegani oleh kalangan pemimpin Asia, Afrika dan Amerika. Bahkan beliau pernah dinobatkan salah satu pemimpin paling berpengaruh di dunia. Bung Karno, penyambung lidah rakyat Indonesia, yang tegas dan pemberani memperjuangkan bangsa demi harumnya nama tumpah darah Indonesia.
Revolusi Indonesia dan Bung Karno adalah satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan, karena beliau adalah orang terdepan yang menjadi sumber inspirasi kemerdekaan bangsa Indonesia, bahkan juga bangsa-bangsa. Terutama ketika sedang berjuang habis-habisan melawan imperialisme dan kolonialisme pada saat itu.
Gaya kedua yang diterapkannya jelas menunjukkan bahwa soekarno merupakan tipe pemimpin yang demokratis dengan mengedepankan semangat persatuan diatas kepentingan golongan, kelompok, ras, suku, agama tertentu akan tetapi juga ada yang menilainya sebagai pemimpin yang bertipe otoriter karena terkesan memaksakan kebijakan pemerintahanya kepada lembaga legislative pada saat itu. Bahkan idealismenya terlihat agak otoriter karena memaksakan keputusannya dalam mengatasi krisis dengan dekrit presiden, dan mengangkat dirinya menjadi presiden seumur hidup misalnya. Sebagai seorang pemimpin sejati seokarno mampu membawa arah perjuangan tetap konsisten meskipun banyaknya rintangan yang dihadapinya. Dapat dijadikan contoh ketika beliau  berkali-kali dipenjara oleh pemerintahan kolonial. Beliau tetap tegar bahkan semakin lantang dalam menentang penjajahan sampai memperoleh kemerdekaannya. Dalam hal sebagai inspirator atau seorang idealis Soekarno dapat menunjukkan prestasinya melalui rumusan Pancasila yang menjadi dasar negara hingga sekarang disamping pemikiran-pemikiran yang lain seperti Marhaenisme, kemandirian untuk hidup di atas kaki sendiri, nasionalisme persatuan diatas perbedaan yang ada didalam Negara dan satu idealism yang controversial mengenai konsep NASAKOM (Nasionalis, Agama, dan Komunis) demi tercapainya persatuan bangsa mencapai eksistensinya didalam mempertahankan kemerdekaan. Sebagai pemimpin yang idealis, Soekarno tidak mudah terpengaruh dengan keadaan bangsa ketika dihadapkan pada situasi yang sedang gawat. Beliau tetap berada diatas prinsipnya sendiri dan menghidari campur tangan asing. Idealis seperti ini tercermin dengan seringnya pergantian sistem pemerintahan demi mengatasi masalah didalam keadaan yang berbeda-beda. Pada masa perjuangan menegakkan kedaulatan bangsa, Soekarno layak disebut sebagai simbol perjuangan karena pada saat itu beliau mampu tampil sebagai diplomat dan orator yang mampu mengobarkan semangat perjuangan rakyat. Keberanian beliau terlihat ketika menyuarakan secara berapi-api tentang revolusi nasional, anti neokolonialisme dan imperialisme. Dan juga kepercayaannya terhadap kekauatan massa, kekauatan rakyat. Beliau adalah seorang pemimpin yang rendah hati disamping sebagai seorang pemberani. Sifat ini dapat dilihat dari dalam karyanya ‘ Menggali Api Pancasila’. Beliau berkata, “ aku ini bukan apa-apa kalau tanpa rakyat. Aku besar karena rakyat, aku berjuang karena rakyat dan aku penyambung lidah rakyat,” Maka pantas apabila beliau dijadikan simbol perjuangan rakyat karena ketulusannya demi dan untuk rakyatnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2.5 Travellers Cheque (Pengertian, Keuntungan,Mekanisme, Biaya)

Monodualistik dan Monopluralistik

Jenis - Jenis Asuransi dan Contohnya